Senin, 16 April 2012

Database

Pangkalan data[1] atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Guided and Unguided

1.Media Transmisi Guided
Untuk media transmisi guided,kapasitas transmisi dalam hal rate data maupun bandwidth,sangat tergantung pada jarak dan sistem transmisi medianya dari titik ke titik atau multi titik,seperti halnya pada suatu jaringan Local Area Network (LAN).
Guided media yang umumnya digunakan untuk transmisi data ada 3 yaitu :
1.       Twistead Pair
2.       Coaxial Cable
3.       Serat Optic
1.Twisted Pair
Kabel ini sering dugunakan dalam pembangunan jaringan komputer skala kecil, bandwidth yang dapat dilayani pada kabel ini adalah 10 Mbps, namun dalam perkembangannya Bandwidth yang ada adalah 100 Mbps, dari segi harga, kabel ini lebih murah jika dibandingkan dengan media transmisi kabel lainnya dan lebih mudah dalam penggunaan, namun dari segi jarak dan data rate yang mampu ditanganinya, kabel ini lebih terbatas.[1]
Karakteristik Transmisi :
Twisted pair dapat dipergunakan untuk mentransmisikan transmisi analog dan digital. Untuk sinyal analog, diperlukan amplifier kira-kira setiap 5 sampai 6 km. Untuk transmisi digital (baik menggunakan sinyal analog dan digital), diperlukan sebuah repeater kira-kira setiap 2 atau 3 km.
~ Twisted pair memiliki memiliki 2 jenis yaitu :
1.       Unshielded twisted pair (UTP)
2.       Shielded twisted pair (STP)
~ UTP kategori 3 – kategori 5
Dulu sebagian besar perusahaan memakai twisted pair type 100 ohm untuk keperluan suara, dan yang menarik juga digunakan sebagai media alternatif untuk keperluan jaringan komputer (data). Tetapi sayangnya data rate dan jarak yang mampu di capai dengan twisted pair untuk suara sangatlah terbatas.
Untuk menjawab kebutuhan ini, EIA-568-A dikeluarkan tahun 1995, yang mana standar yang baru itu memiliki kelebihan dalam hal desain konektor dan kabel serta metode-metode pengujiannya.
EIA-568-A menetapkan 3 kategori dalam hal pengkabelan UTP :
1.       Kategori 3 : Karakteristik transmisinya ditetapkan sampai 16 MHz
2.       Kategori 4 : Karakterstik transmisinya ditetapkan sampai 20 MHz
3.       Kategori 5 : Karakterstik transmisinya ditetapkan sampai 100 MHz
Dari semua kategori, Kategori 3 dan 5 yang paling banyak mendapat perhatian untuk Aplikasi LAN.
2.Coaxial Cable
 
Coaxial cable seperti halnya dengan twisted pair terdiri dari dua konduktor, namun disusun berlainan untuk mengatur pengoperasiannya melalui jangkauan frekuensi yang lebih luas. Konduktor terluar dilindungi oleh suatu selubung atau pelindung dan coaxial cable tunggal memiliki diameter mulai dari 1 - 2.5 cm. Karena perlindungan ini, dengan konstruksi berbentuk melingkar, coaxial cable menjadi tahan terhadap interferensi dan crosstalk dibanding twisted pair.
Coaxial cable juga dapat dipergunakan untuk jarak yang lebih jauh dan mampu mendukung beberapa station dalam sebuah jalur dipakai banyak user dibanding twisted pair.[1]
Karakteristik Transmisi :
Coaxial cable dipergunakan untuk mentransmisikan baik sinyal analog maupun digital. Coaxial cable memiliki karakteristik frekuensi yang jauh lebih baik dibanding twisted pair. Karena mampu digunakan dengan efektif pada frekuensi  yang lebih tinggi. Gangguan-gangguan utama pada coaxial cable biasanya berupa atenuasi, derau suhu dan derau intermodulasi.
Untuk transmisi siyal analog jarak jauh, diperlukan amplifier setiap beberapa kilometer, diperlukan jarak yang lebih dekat lagi bila menggunakan frekuensi yang lebih tinggi. Penggunaan specktrum pada sinyal analog berkisar kira-kira sampai 500 MHz. Sedangkan untuk sinyal digital diperlukan repeater setiap beberapa kilometer dan seterusnya, dengan jarak yang lebih dekat untuk rate data yang lebih tinggi.
3.Serat Optic
Serat optic adalah sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat yang lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED.Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.[1]
Sebuah kabel serat optic memiliki bentuk silindris dan terdiri dari tiga bagian konsentris yaitu :
1.       Inti Merupakan bagian terdalam, bagian cahaya-melakukan sentral dari sebuah serat optik, yang terdiri dari material dengan indeks bias lebih tinggi dari cladding. Bagian dari serat yang mentransmisikan cahaya.
2.       Cladding Bahan yang mengelilingi inti dari sebuah serat optik. Lebih rendah indeks bias , dibandingkan dengan yang inti, menyebabkan cahaya yang ditransmisikan untuk perjalanan ke inti.
3.       Coating Umumnya bahan plastik lembut yang melindungi serat dari kerusakan.[3]
Berikut ini karakteristik yang membedakan serat optic dari twisted pair ataupun coaxial cable.
1.       Kapasitas yang lebih besar.
2.       Ukuran yang lebih kecil dan bobot yang lebih ringan.
3.       Atenuasi yang lebih rendah.
4.       Isolasi elektromagnetik.
5.       Jarak repeater yang lebih besar.
Karakteristik Transmisi :
Serat optic mentransmisikan berkas cahaya yang ditandai sebagai sebuah sinyal dengan memakai total internal reflection. Tolan internal reflection terjadi pada berbagai media transparan yang memiliki index refraksi yang lebih tinggi dibanding media di sekelilingnya. Dampaknya, serat optic bertindak sebagai waveguide untuk frekuensi dalam rentang sekitar 1014sampai 1015hertz, hal ini menutupi bagian infra merah dan cahaya akan tampak.
2.Media Transmisi Unguided
Untuk unguided media, transmisi dan penangkapan diperoleh oleh sebuah alat yang disebut dengan antena. untuk transmisi, antena menyebarkan energi elektromagnetik kedalam media (biasanya udara), sedangkan untuk penerimaan sinyal, antena menangkap gelombang elektromagnetik dari media. Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi wireless, yaitu searah dan segalah arah.
Untuk konfigurasi searah, antena pentransmisi ahrus disejajarkan dengan hati-hati. Umumnya, semakin tinggi frekuensi sinyal, semakin mungkin menfokuskan ke dalam sinar searah. Untuk konfigurasi segalah arah, sinyal yang ditransmisikan menyebar luas ke segala penjuru dan diterima oleh banyak antena.
Frekuensi dengan jangkauan sebesar 2 GHz sampai 40 GHz ditunjukan sebagai frekuensi gelombang mikro. Pada frekuensi ini, memungkinkan dihasilkan sinyal searah yang sangat tinggi. Serta gelombang mikro benar-benar sesuai untuk transmisi titik ke titik. Gelkombang mikro juga dipergunakan untuk komunikasi satelit. Frekuensi dengan jangkauan sebesar 30 MHz sampai  1 GHz sesuai untuk alokasi segala arah.[1]
~ Gelombang mikro Terrestrial
 
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’. Umumnya ukurannya berdiameter 3 cm. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diataspermukaan tanah untuk memperluas jarak antar antena dan agar mampu melakukan transmisi.[1]
Karakteristik Transmisi :
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spektrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum digunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan juga berarti semakin tinggi rate-datanya. Sama halnya dengan beberapa transmisi yang lainnya, sumber utama kerugian pada transmisi ini adalah atenuasi.
~ Gelombang Mikro Satelit
Satelit Komunikasi adalah sebuah relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai station bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifies dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain(downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi band frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Gambar diatas menunjukan dua konfigurasi satelit yang populer, yang pertama, satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik ke titik diantara station antena dari bumi. Dan yang kedua, satelit menyediakan komunikasi antara dua station bumi dan sejumlah receiver station bumi.
Agar satelit komunikasi bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasion bumi tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu.[1]
Karakteristik Transmisi :
Jangkauan frekuensi optimum untuk transmisi satelit berkisar pada 1 sampai 10 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam, meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan manusia, dan berbagai peralatan elekromagnetik. Diatas 10 Ghz, sinyal- sinyal akan mengalami atenuasi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.
Beberapa peralatan komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut :
1.       Akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran(propogation delay) sebesar kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu station bumi untuk ditangkap oleh statioin bumi lainnya.
2.       Mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya.
~ Radio Broadcast
Penyiaran radio didefinisikan sebagai menggunakan gelombang radio untuk mengirim transmisi kepada audiens yang besar, yang akan mendengarkan transmisi melalui radio. Definisi penyiaran radio dapat diperluas dengan memeriksa gelombang radio, pemancar radio dan penerima. Industri penyiaran radio dan lisensi menciptakan konten untuk bermain di stasiun radio, yang diterima oleh penerima radio.
Lainnya seperti cahaya dari suara, gelombang radio relatif gelombang frekuensi rendah dalam spektrum elektromagnetik. Gelombang radio dapat digunakan untuk mengirimkan informasi tanpa kabel. Data dapat dikodekan ke dalam gelombang radio oleh modulasi gelombang. Selain radio, perangkat seperti televisi dan telepon seluler menggunakan gelombang radio untuk mengirim dan menerima informasi. Anda dapat menggunakan gelombang radio untuk menyiarkan ke beberapa perangkat atau untuk berkomunikasi antara dua perangkat.[2]
Perbedaan-perbedaan utama diantara radio dan gelombang mikro yaitu, dimana siaran radio bersifat segala arah sedangkan gelombang mikro searah. Karena itu, siaran radio tidak memerluikan antena parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran.
Karakteristik Transmisi :
Rentang 30 mhz sampai 1 ghz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi broadcast. Tidak seperti gelombang untuk elektromagnetik berfrekuensi rendah, ionosfer cukup transparan untuk gelombang radio diatas 30 mhz.. Jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmiter tidak akan mengganggu satu sama lain dalam arti tidak akan pemantulan dari atmosfer. Karena gelombangnya yang panjang maka gelombang radio lebih efektif, lebih sedikit mengalami atenuasi. Sumber gangguan utama pada radio adalah interface multi-jalur. Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. [1]
~ Infra Merah
Komunikasi Infra merah dicapai dengan menggunakan transmiter/receiver yang memodilasi cahaya infra merah yang koheren. Transceiver harus berada dalam didalam jalur yang pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah.
Satu perbedaan penting antara Transmiter infra merah dengan gelombang mikro adalah infra merah infra merah tidak melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga problem-problem pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam mikro ridak terjadi.[1]
Kesimpulan
  • Jadi dalam penggunaan/pemilihan media untuk sistem transmisi data perhatian ditekankan pada rate data dan jarak. Semakin besar rate data dan jarak, maka akan semakin baik.
  • Dalam setiap media transmisi tidak akan lepas dari gangguan transmisi, misalnya atenuas